PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Gowa
.: Home > Berita > MENGUCURKAN DANA TRILIUNAN RUPIAH, MENGERAHKAN RATUSAN RUMAH SAKIT DAN RIBUAN RELAWAN: Muhammadiyah Menanggulangi Covid-19 Secara Ilmiah dan Terkoordinasi

Homepage

MENGUCURKAN DANA TRILIUNAN RUPIAH, MENGERAHKAN RATUSAN RUMAH SAKIT DAN RIBUAN RELAWAN: Muhammadiyah Menanggulangi Covid-19 Secara Ilmiah dan Terkoordinasi

Selasa, 26-10-2021
Dibaca: 412

PDM Kabupaten Gowa
 
MPI PDM GOWA. Bencana global Covid-19 nyaris 'melumpuhkan' semua sisi kehidupan masyarakat. Tak terkecuali lembaga pendidikan, dari TK hingga perguruan tinggi.
 
Cepatnya penularan penyakit ini memang luar biasa. Sejak kasus pertama (2 orang) di Depok, Jawa Barat (Senin, 2/3/2020), menjadi 4.240.019 terpapar di seluruh Indonesia, diantaranya 143.205 meninggal dunia (Ahad, 24/3/2021).
 
Untuk melindungi bangsa dari kondisi yang semakin parah, pemerintah menetapkan serangkaian kebijakan.
 
Berdasarkan UU No.6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, pada hari Selasa (31/3/2020) pemerintah menerbitkan:
1. PP No.21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB);
2. Kepres No.11/2020 tentang Pandemi Korona sebagai Bencana Nasional.
 
Di Kabupaten Gowa, PSBB diterapkan Kamis (23/4/2020). Sejak saat itu, di semua lembaga pendidikan, pembelajaran tatap muka diganti menjadi pembelajaran jarak jauh (daring).
 
Senin (11/1/2021), kebijakan pencegahan baru diterapkan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan secara terbatas di Jawa dan Bali dengan Instruksi Mendagri No.1/2021. Dengan serangkaian modifikasi (PPKM Mikro, PPKM Darurat, PPKM Level 1-4), kemudian diberlakukan di seluruh Indonesia.
 
Muhammadiyah mendukung upaya pencegahan dengan serangkaian langkah persyarikatan, antara lain:
1. Jum'at (6/3/2020), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC, Lembaga Penanggulangan Bencana) PP Muhammadiyah menjadi anggota Risk Communication & Community Engagement Working Group dengan kantor Staff Presiden;
2. Sabtu (14/4/2020) menerbitkan Maklumat PP Muhammadiyah No.02/MLM/I.0/H/2020 tentang Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
3. Selasa (24/4/2020) menerbitkan Edaran PP Muhammadiyah No.02/EDR/I.0/E/2020 tentang Tuntunan Ibadah dalam Kondisi Darurat Covid-19;
4. Bahkan, khusus untuk shalat id, PP Muhammadiyah mengeluarkan tuntunan dengan edaran No.04/EDR/I.0/E/2020 (Kamis, 14/5/2020).
 
Agar peran persyarikatan lebih terkoordinasi, PP Muhammadiyah membentuk MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center). Dengan segera, MCCC terbentuk di semua PWM dan PDM di seluruh Indonesia.
 
PDM Gowa tak ketinggalan, membentuk MCCC dengan struktur sebagai berikut:
 
Pengarah :
Dr. Gaffar T Karim
Akhmad Firdaus
Hasanuddin Wiratama, S.Sos.
 
Ketua : Muhammad Asri, S.Pd.
Sekretaris : Muh. Risandi R, S.I.Kom.
Bendahara : Darnawati Rajab, S.Pd.
 
Dalam artikelnya di website resmi Muhammadiyah (Selasa 29/12/2020), Agus Syamsuddin, Ketua MCCC PP Muhammadiyah, menjelaskan bahwa secara garis besar kegiatan MCCC meliputi hal-hal sebagai berikut: 
1. Pencegahan
2. Pengobatan
3. Konsolidasi Organisasi
4. Kerjasama
5. Publikasi dan advokasi.
6. Ketahanan Pangan.
 
Selanjutnya, Agus menulis: Para ahli epidemologi memperkirakan bahwa wabah ini paling cepat bisa diatasi di tahun 2022. Oleh karena itu pekerjaan masih akan berlanjut setidaknya dua tahun sampai Muktamar akan datang. Beberapa tantangan ke depan adalah sebagai berikut:
 
1. Daya tahan. Setidaknya dua tahun lagi MCCC akan menjalankan tugasnya. Menjaga agar personil dan relawan tetap sabar dan kuat, konsisten dengan prinsip-prinsip ilmiah. Mencari kreatifitas baru dalam mendapatkan dana dan memastikan ada mitigasi dalam setiap kegiatan organisasi.
 
2. Vaksinasi. Jikalau berjalan lancar, Insya Allah bulan Maret 2021 vaksin Covid-19 sudah tersedia. Muhammadiyah sebaiknya menjadi bagian penting dalam edukasi kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam proses distribusi dan vaksinasi.
 
3. Terobosan baru. Persyarikatan tidak boleh menunggu agar pandemi reda kemudian Kembali ke masa sebelum Covid-19. Senyatanya dunia sudah berubah ada realitas baru sehingga perlu cara kerja baru, cara komunikasi baru, cara belajar baru dan seterusnya. Secara kolektif organisasi harus berinovasi dalam menjalankan program kerja agar tetap jalan dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari. Satu contoh, pembuatan shelter isolasi mandiri di Yogyakarta dikelola oleh RS PKU dan UNISA bersama stakeholder berjalan dengan apik dan bermanfaat. Perlu ide-ide segar yang lebih banyak.
 
Sementara itu, Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyatakan hingga Agustus 2021, Muhammadiyah telah mengerahkan dana lebih dari satu triliun rupiah, untuk menanggulangi Covid-19 di seluruh Indonesia. Semoga Allah SWT melindungi kita semua. ***

Tags: vaksin COVID-19
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Kesehatan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website