PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 

MPI PDM GOWA. Himpunan Putusan Tarjih (HPT) adalah buku yang memuat kesimpulan tentang hukum fiqh berdasarkan prosedur (manhaj) tarjih Muhammadiyah. Sebelum mengambil kesimpulan, para ulama Muhammadiyah:

1. melakukan telaah mendalam tentang dalil Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Saw

2. mengkaji kesimpulan para ulama klasik (salaf) dan ulama lainnya

3. berdiskusi dengan para ulama non Muhammadiyah (NU, Persis, dll.)

 

Putusan tarjih ditetapkan dalam sidang pleno Muktamar Tarjih, yang menghadirkan lajnah (korps ulama) tarjih PDM dan PWM se Indonesia.

 

Setelah disahkan PP Muhammadiyah, kesimpulan tentang tata cara mengamalkan ajaran Islam itu dituangkan dalam 'buku Himpunan Putusan Tarjih'. Dimaksudkan agar warga Muhammadiyah memiliki pegangan dalam menjalankan ajaran agama, meski tetap toleran di tengah keberagaman aliran dan faham.

 

"Religion practical guidence" (petunjuk praktek beragama), demikian istilah Koordinator Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PDM Gowa, KM. Muhammad Rizal Sulaiman, S.Pd., M.Pd.I. Agar warga Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya di Kabupaten Gowa memahaminya, "Sangat penting disosialisasikan", tegas kandidat doktor itu.

 

Beliau mengisahkan bahwa, "Sesungguhnya sosialisasi tarjih, sudah dilakukan sejak lama oleh para pendahulu kita". Namun, sejak periode 2000-2005, "Di era pak Abdullah Renre Ketua PDM. Saya waktu itu Sekretaris Majelis Tarjih", lanjut KM. Rizal, "Sosialisasi dilakukan secara massif melalui pengajian-pengajian dan Baitul Arqam".

 

Sebelumnya, setiap pengkaderan IPM, Nasyiah dan Pemuda Muhammadiyah, selalu ada sosialisasi tarjih, "Walaupun langsung teknis. Bagaimana cara shalat, bagaimana cara berwudhu, dan lain-lain", demikian beliau melanjutkan penjelasannya.

 

Sejak diprogramkan secara massif, sosialisasi tarjih dilakukan secara rutin melalui pengajian-pengajian di PCM, PRM, beberapa masjid, baik masjid Muhammadiyah, maupun masjid yang dikelola orang Muhammadiyah. Juga di semua ortom, amal usaha, dan rapat-rapat (pimpinan, majelis/lembaga, dll), termasuk di MKKSM (Musyawarah Kekeluargaan Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah).

 

 

KM. Rizal sendiri melayani secara langsung sebagian dari kegiatan sosialisasi tarjih itu. "Yang rutin, ada sekitar 20-an atau 30-an masjid", jelasnya.

 

KM. Rizal menambahkan bahwa, pengajian di masjid-masjid itu, "Ada yang memang dinamakan Pengajian Tarjih, ada pula yang disebut Pengajian umum, tetapi substansi materinya adalah HPT".

 

Alhamdulillah, respon warga Muhammadiyah dan umat Islam pada umumnya di Kabupaten Gowa, "Sangat baik", tambah Sekretaris MUI Kabupaten Gowa itu.

 

Selain KM. Rizal, sosialisasi tarjih dilakukan oleh DR. KH. Abbas B. Miro, Lc., MA., Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sulsel. Beliau secara rutin memberikan pengajian di Masjid Muhammadiyah Rahmatul Ummah Pandang-pandang, juga di Cabang Maccinibaji dan Cabang Borimatangkasa. Demikian pula, ust. Munawir Muhammad, S.Pd., Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Gowa, memberikan pengajian rutin di beberapa cabang dan beberapa masjid.

 

Demikian pula Ust. Harun Zainal, S.Pd.I., M.Pd.I, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Gowa, yang juga Ketua PCM Pao Tombolo, juga melayani pengajian rutin Tarjih, khususnya pada masjid-masjid di cabangnya.

 

KM. Rizal mengharapkan agar warga Muhammadiyah dan masyarakat Islam pada umumnya, memahami putusan tarjih, "baik hasilnya, maupun manhaj istinbath-nya". Maksudnya, selain faham tata cara mengamalkan ajaran Islam, juga memahami dalil dan metode pengambilan kesimpulan.

 

Selain itu, KM. Rizal juga menyebutkan setidaknya dua dampak samping positif kegiatan sosialisasi tarjih:

1. Cabang dan ranting Muhammadiyah menjadi semakin aktif

2. Komunikasi organisasi antara PDM dengan warga Muhammadiyah semakin lancar.***