PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Gowa
.: Home > Berita > KALIAN BISA: Pesan Para Kader Muhammadiyah yang Bertugas di Penyelenggaraan Pemilu Kepada Adik-adik Yunior Mereka di AMM

Homepage

KALIAN BISA: Pesan Para Kader Muhammadiyah yang Bertugas di Penyelenggaraan Pemilu Kepada Adik-adik Yunior Mereka di AMM

Minggu, 16-10-2021
Dibaca: 611

Kegiatan Pemuda Muhammadiyah Gowa
 
MPI PDM GOWA. Pengalaman organisasi di Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) diakui sebagai modal dasar berkiprah di Lembaga Penyelenggaraan Pemilu. Kesan itu disampaikan Wasilah Zainal Abidin melalui pesan suara.
 
"Dinamika dalam rapat pleno", Wasilah memberi contoh, "sudah biasa kita alami di AMM".
 
Karena itu, Komisioner KPU Gowa ini mengajak adik-adik yuniornya di AMM untuk bergabung menjadi penyelenggara Pemilu. "Baik KPU dan jajarannya, maupun Bawaslu dan jajarannya", rincinya.
 
Namun, mantan Sekretaris PW Nasyiah Sulsel ini, berpesan kepada yang mau bergabung di lembaga yang butuh integritas tinggi itu: "Jaga independensi". Lebih detail, ditegaskan: "Kalau memang punya niat, jangan buru-buru berafiliasi dengan parpol". Tentu termasuk menjadi pendukung aktif para kandidat perhelatan politik (Pilkada atau Pileg).
 
Pesan senada disampaikan Komisioner Bawaslu Gowa, Suharli. Mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Gowa periode sebelumnya ini, pernah menjadi Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di negara Tunisia. Kini bertugas sebagai Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Kabupaten Gowa.
 
"Ladang Dakwah itu luas", demikian Suharli menjelaskan harapannya. Maksudnya, bergabung menjadi penyelenggara Pemilu sejalan dengan minat dasar para Kader Muhammadiyah. "Sehingga bisa lebih independen dan profesional", jelas ustad yang rajin memberikan pengajian itu.
 
Muhammad Basir mencontohkan dirinya sendiri. "Latar belakang pendidikan saya di bidang kesehatan", terangnya. Namun pengalaman organisasi di IRM dan Pemuda Muhammadiyah, sangat membantu pelaksanaan tugasnya. "Saya tidak gagap", katanya.
 
Faktor pengalaman sebagai aktivis AMM yang sangat mendukung kemampuan melaksanakan tugas ke-Pemilu-an, diakui seorang anggota PPK Bungaya, Sukardi. Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Bungaya itu menuturkan: "Kita di Muhammadiyah dididik menjaga akhlak, menjaga integritas".
 
Bahkan menurut Ali Polpoke, hampir semua keterampilan dasar untuk menjalankan tugas, sudah didapatkan selama aktif di AMM. Meski tetap perlu mendapat berbagai pelatihan ke-Pemilu-an, pada dasarnya, "Kita sudah siap pakai", kata mantan Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah Gowa yang menjadi anggota Panwas Kecamatan Pallangga itu.
 
Standar kualitas di atas rata-rata memang syarat utama penyelenggara Pemilu. Persaingan di dunia politik dapat saja menimbulkan 'nafsu' oknum tertentu untuk menggunakan segala cara. Baik yang masih dapat diterima dalam ukuran norma dan etika, maupun yang tidak mungkin dibenarkan.
 
Dinamika ini semakin 'memanas' menjelang Pemilu atau Pilkada. Bahkan bisa 'berekor panjang' hingga jauh setelah pesta demokrasi sudah selesai.
 
"Petugas kami dibentak-bentak", Suharli mengisahkan salah satu pengalaman. Memang, para petugas harus siap berhadapan dengan hal terburuk sekalipun.
 
Tidak tertutup kemungkinan adanya oknum tertentu melakukan 'upaya lebih' untuk meloloskan kepentingannya. Mulai dari menawarkan uang, atau fasilitas lainnya. Bahkan bisa pula memberikan ancaman.
 
Karena itu Basir kembali mengingatkan: "Sekali kita jatuh dalam persoalan integritas, maka hancurlah semuanya". Sembari menjelaskan bahwa integritas dibutuhkan di segala bidang, bukan hanya di bidang penyelenggaraan pemilu.
 
Belum lagi kendala teknis, seperti pengiriman logistik ke seluruh Kabupaten Gowa, yang wilayahnya terbentang dari dataran rendah sampai ketinggian ratusan mdpl.
 
Sukardi saat bertugas di salah satu TPS pernah mengalami kekurangan surat suara dalam jumlah signifikan. Andai gagal diatasi, "Bisa menurunkan angka partisipasi Pemilu", jelasnya.
 
Untungnya, sistem dan aturan ke-Pemilu-an semakin disempurnakan berdasarkan pengalaman dari tahun ke tahun.
 
"Maksud-maksud kecurangan oleh oknum tertentu menjadi sulit", kata Basir.
 
Meski mengalami semua kesulitan itu, Wasilah mengaku ada juga momen-momen menyenangkan selama bertugas.
 
"Bisa jalan-jalan", katanya. Undangan KPU pusat sering membawanya mengikuti kegiatan di luar Sulsel. Atau kegiatan di beberapa kabupaten/kota di Sulsel atas undangan KPU Provinsi. Bahkan tempat-tempat di Kabupaten Gowa sendiri yang belum pernah didatangi sebelumnya.
 
"Melakukan sosialisasi, membawakan materi, dan sebagainya" kata Koordinator Divisi Perencanaan dan Pendataan KPU Kabupaten Gowa itu.
 
Basir juga terkesan pada pengalaman mengikuti kegiatan KPU pusat. Di salah satu pelatihan, "Saya menjadi peserta terbaik", kenang Koordinator Divisi Teknis KPU Kabupaten Gowa itu. Padahal peserta adalah utusan KPU provinsi dan kabupaten/kota se Indonesia.
 
Singkatnya, bertugas sebagai penyelenggara Pemilu, tidak ringan tapi memperkaya pengalaman para kader Muhammadiyah. Mereka juga telah membuktikan kualitasnya dan berharap memberikan inspirasi kepada adik-adik yunior mereka, khususnya di AMM Gowa.

Tags: Angkatan Muda Muhammadiyah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Motivasi



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website