PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Gowa
.: Home > Artikel

Homepage

Muhammadiyah Cabang Barembeng

.: Home > Artikel > PDM
17 Juni 2016 15:44 WIB
Dibaca: 1149
Penulis :

Muhammadiyah Cabang Barembeng[*]

Atas kepeloporan Jamalong dan Mahasong, seorang guru sekolah (Radjab, 1999:45) Muhammadiyah Group Barembeng dapat terbentuk pada sekitar tahun 1928. seperti halnya daerah-daerah yang telah dimasuki oleh Muhammadiyah maka Group Muhammadiyah Barembeng pun disibukkan dengan tabligh-tabligh dalam rangka sosialisasi mengenai paham Muhammadiyah.

Menurut Muhiddin Asis Daeng Lurang (wawancara, 4 maret 2006) pengurus-pengurus awal Muhammadiyah Group Barembeng yang aktif menjadi penggerak dan pendakwah organisasi adalah antara lain Mahmud Daeng Ngoyo, Mahasong Daeng Tawang, Jamaluddin Daeng Rowa, dan Pongka Daeng Nyonri. Selain itu terdapat juga tokoh Muhammadiyah Mattolani daeng papi atau karaeng Papi yang hampir setiap bulan dengan berjalan kaki dari Bategulung kesungguminasa  menemui Yunus Daeng Mannangkasi untuk berkonsultasi mengenai Organisasi Muhammadiyah.(Mallingkai Daeng Nyonri, 14 oktober 2011)

Langkah awal yang dilakukan oleh pengurus-pengurus Muhammadiyah Group Barembeng adalah dengan mengusahakan berdirinya Masjid maupun Mushallah yang dibangun dan dibina sendiri oleh Muhammadiyah, mengingat pada saat ini di Barembeng telah terdapat Masjid, namun dikelola oleh orang-orang non Muhammadiyah, sehingga dalam mempergunakan masjid tersebut sebagai tempat ibadah masih dalam pola tradisional yang jauh dari prinsip-prinsip ke Islaman yang di pahami oleh Muhammadiyah. Misalnya dalam pelaksanaan khotbah jum’at lazimnya secara tradisional khotbah dibacakan dalam bahasa Arab demikian halnya pelaksanaan shalat sunnat tarawih masyarakat pada umumnya pada masjid tersebut melakukannya dengan 23 rakaat (Muhiddin Asis Daeng Lurang, 4 maret 2006).

Akhirnya atas bantuan tanah wakaf dari Ahmad Daeng Mile Muhammadiyah berhasil mendirikan sendiri masjid Muhammadiyah. Berdirinya masjid muhammmadiyah tersebut merupakan potensi terbesar dalam mengambil langkah pengembangan Muhammadiyah selanjutnya. Di masjid inilah para anggota dibekali melalui pengajian-pengajian dengan ilmu-ilmu Islam sesuai dengan faham Muhammadiyah. Demikian dengan pelaksanaan ibadah shalat jum’at, shalat sunnat tarawih dan yang lainnya yang sesuai dengan tuntunan Majelis Tarjih Muhammadiyah dipraktekkan dan diperlihatkan pada masyarakat umum. Misalnya shalat jum’at dengan satu kali adzan, khotbah dengan memakai bahasa Indonesia atau Makassar, juga tarawih dengan 11 rakaat (Muhiddin Asis Daeng Lurang, 4 maret 2006).Selain paham Muhammadiyah disosialisaikan dimesjidnya sendiri, para Muballigh Muhammadiyahpun gencar mendakwahkannya dari mesjid-mesjid lain yang didirikan oleh masyarakat umum, diantara muballigh itu adalah Haji Massawiang daeng Djowa (Mallingkai Daeng Nyonri, 14 oktober 2011)

Dalam rangka pengembangan dakwah Muhammadiyah Barembeng, pengurus Muhammadiyah dalam perkembangan selanjutnya berhasil mendirikan Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun serta Muallimin Kokoa. Adapun pimpinan sekolah dari dua sekolah Muhammadiyah tersebut dikemukakan oleh Muhiddin Asis sebagai berikut:

1.   Kepala sekolah PGA 4 tahun: Muhiddin Asis Daeng Lurang dengan dibantu beberapa guru antara lain: Mannarima Daeng Ngemba, Syamsiyah Daeng Senga dan Umar Bani.

2.  Kepala sekolah pada Muallimin kokoa pada pertama didirikannya adalah Ruslan Daeng Tula dibantu beberapa orang guru.

Untuk selanjutnya setelah Group Muhammadiyah Barembeng eksis selama kurang lebih 36 tahun, akhirnya pada tanggal 12 oktober 1966 Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui ketetapan bernomor 2.371/1966 (Laporan PWM Sul-Sel, 1991) Muhammadiyah Group Barembeng resmi menjadi Muhammadiyah Cabang Barembeng, dengan komposisi pengurus antara lain:

Ketua

:

Mahfud Daeng Jarre

Sekretaris

:

Muhiddin Azis Daeng Lurang

Bendahara

:

Mannarima Daeng Ngemba

(Muhiddin Asis Daeng Lurang, 4 Maret 2006).

 

Setelah sah menjadi cabang Muhammadiyah, Muhammadiyah Cabang Barembeng pun gencar melancarkan agenda aksi sehingga terbentuk beberapa ranting Muhammadiyah di cabangnya. Selanjutnya Muhiddin Azis Daeng Lurang menyebutkan nama-nama ranting Muhammadiyah binaan Muhammadiyah Cabang Barembeng sebagai berikut:

1.    Muhammadiyah Ranting Barembeng

2.    Muhammadiyah Ranting Camba Jawayya

3.    Muhammadiyah Ranting Kaluarrang

4.    Muhammadiyah Ranting Romang Lasa’

5.    Muhammadiyah Ranting Kokoa

6.    Muhammadiyah Ranting Ana’Sappu

7.    Muhammadiyah Ranting Likuboddong

8.    Muhammadiyah Ranting Campagayya

9.    Muhammadiyah Ranting Bonto Langkasa

10.  Muhammadiyah Ranting Katinting

11.   Muhammadiyah Ranting Manjappai

12.  Muhammadiyah Ranting Kacci-kacci

 

Mengingat begitu banyak jumlah ranting yang harus dibina oleh Muhammadiyah Cabang Barembeng ketika itu, wilayah yang begitu luas serta untuk efisiensi dan sfektifitas kerja dakwah, maka pada tahun 1967 wilayah kerja Muhammadiyah Cabang Barembeng dimekarkan menjadi tiga bagian Cabang yaitu Muhammadiyah Cabang Barembeng sendiri, Muhammadiyah Cabang Allu (12 januari 1967) dan Muhammadiyah Cabang Bontonompo (29 juli 1967).


[*] Diringkas dari Buku “Mentari bersinar di Gowa : Menelusuri Jejak Kehadiran Muhammadiyah Di Gowa tahun 1928-1968. Penulis Basri B. Mattayang

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website