PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Gowa
.: Home > Artikel

Homepage

Berdirinya Muhammadiyah Cabang Pao Tombolo

.: Home > Artikel > PDM
17 Juni 2016 15:45 WIB
Dibaca: 1313
Penulis :

Berdirinya Muhammadiyah Cabang Pao Tombolo

Pao Tombolo berada pada bagian timur Kabupaten Gowa, seperti halnya dengan Malakaji Pao Tombolo merupakan dataran tinggi yang masyarakatnya umumnya hidup dari hasil pertanian. Yang tidak lepas dari pengaruh-pengaruh kebudayaan lama dari nenek moyangnya.  Menurut Wahab Radjab bahwa: “Pelopor berdirinya Muhammadiyah di Tombolo adalah Samiun sekaligus menjadi Ketua Group Muhamadiyah Pao Tombolo yang pertama.

Samiun merupakan tokoh asal Bantaeng yang diutus oleh Pemerintah Belanda ke Tombolo sebagai guru, selama menetap di Tombolo Samiun menikah dua kali, yaitu dengan Puang Sunggu dan juga menikahi Puang Sabong (orang tua Prof. Najamuddin) di Datarang. Sehubungan dengan hal itu Zainuddin (Wawancara, 26 Oktober 2011) mengemukakan bahwa :

“Samiun adalah orang Bantaeng yang diutus ke Pao Tombolo sebagai guru Belanda yang sangat senang berdiskusi, hingga suatu waktu ketika dia dengan di fasilitasi oleh Puang Tampa dipertemukan dengan seorang pegawai penjara di Malino yang juga senang berdiskusi. Akhirnya merekapun berdiskusi dengan membangun komitmen sebelumnya bahwa siapa pun yang argumennya terbantahkan dalam berdiskusi, harus ikut mengikuti ide yang lainnya. Pada saat itu, Samiun kalah dan bersedia untuk berguru kepada pegawai penjara tersebut, namun dia menolak dan menganjurkan kepada Samiun untuk berguru pada Haji Malawi di Maros. Samiun pun berangkat ke Maros dan belajar agama pada Haji Malawi yang juga merupakan guru dari pegawai penjara tersebut.”

Haji Malawi (Haji Ba Alwi) yang dimaksud dari uraian diatas adalah Ayah dari Fathul Muin Daeng Magading, tokoh Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Dari hal tersebut, maka dapat diinterpretasikan bahwa awal kedatangan Samiun dari Bantaeng ke Tombolo bukanlah untuk membawa dan mendirikan Muhammadiyah di Tombolo tetapi munculnya ide mendirikan Muhammadiyah di Tombolo setelah aktif mengikuti pengajian pada Haji Malawi di Maros. Mengingat Haji Malawi atau menurut versi Wahab Radjab adalah Haji Ba Alwi merupakan tokoh Muhammadiyah Maros yang aktif mengikuti pengajian di Makassar, bahkan dia adalah salah satu pengurus group Muhammadiyah Maros tahun 1929 (radjab, 1999:43), sehingga sangat memungkinkan bahwa dari interaksi Samiun dan tokoh Muhammadiyah tersebut memunculkan ide bagi Samiun untuk mendirikan grup Muhammadiyah di Pao Tombolo. Apalagi sudah menjadi hal yang lazim di Muhammadiyah ketika itu, setiap peserta pengajian diberikan tugas guna membawa dan menyebarkan Muhammadiyah di daerah masing-masing.

Dalam bulan Januari 1962, group Muhammadiyah Pao Tombolo diresmikan menjadi ranting Muhammadiyah dan berada dalam binaan pengurus Cabang Muhammadiyah Sungguminasa, adapun pengurus ranting ketika itu sebagai berikut:

Ketua

:

Thalib

Sekretaris

:

Barang Kasim

Bendahara

:

Hasan

Anggota diantaranya, Genda, Lelo, Ruppa, Paru, Kasim, Mamung dan Kadir (Zainuddin, wawancara 26 Oktober 2011).

    Adapun amal usaha yang dibina pada saat itu adalah mesjid datarang yang sebenarnya masjid itu bukanlah didirikan oleh Muhammadiyah, namun sejak ada Muhammadiyah di Tombolo, masjid tersebut kemudian dikelolah oleh orang-orang Muhammadiyah hingga 1962 diresmikan menjadi Mesjid Amal Usaha Muhammadiyah.

Dalam perkembangan selanjutnya, melalui surat ketetapan pengurus pusat Muhammadiyah nomor 2506 tertanggal 5 Juli 1967 (Laporan PWM Sulsel 1991), ranting Muhammadiyah Pao Tombolo ditingkatkan menjadi Muhammadiyah Cabang Pao Tombolo dengan komposisi pengurus:

Ketua

:

Najamuddin

Wakil Ketua

Wakil Ketua

:

:

Mustari

Thalib

Sekretaris

Bendahara

:

:

 

Yunus Godo

Kadir

Dalam rangka  menigkatkan kerja dakwah Muhammadiyah cabang Pao Tombolo, maka pada tahun yang sama juga diresmikan ranting Muhammadiyah Pao Tombolo, delapan ranting-ranting tersebut adalah:

1.    Ranting Datarang, Ketua Thalib

2.    Ranting Cengkong, Ketua Genda

3.    Ranting Bontolebang Ketua Kadir Dobo

4.    Ranting Pa’barung, Ketua Tajang

5.    Ranting Balasuka, Ketua Senggong

6.    Ranting Bontopanno, Ketu Jafar Toto

7.    Ranting Matteko, Ketua Palele

8.    Ranting Benga, Ketua Asse’

9.    Ranting Bongki, Ketua Abdul kadir L

Sementara itu dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah cabang Tombolo pun tidak mau ketinggalan dengan cabang-cabang Muhammadiyah yang telah ada di Gowa, hingga tahun 1967 Muhammadiyah cabang Pao Tombolo mendirikan sekolah PGA 4 Tahun, adapun guru sekolah tersebut pada saat itu ialah Kamaluddin Sau (guru asal Limbung) dan dibantu oleh beberapa guru, diantaranya Hamid Lelo dan Yunus Godo (Zainuddin, Wawancara 26 Oktober 2011)

**Diringkas dari Buku “Mentari bersinar di Gowa : Menelusuri Jejak Kehadiran Muhammadiyah Di Gowa tahun 1928-1968. Penulis Basri B. Mattayang

 


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website