PDM Kabupaten Gowa - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kabupaten Gowa
.: Home > Artikel

Homepage

PELAJARAN APA YANG BISA DIPEROLEH DARI SEJARAH PERANG PADRI Renungan kecil

.: Home > Artikel > PDM
29 Desember 2021 11:04 WIB
Dibaca: 3563
Penulis : AKHMAD FIRDAUS DG. NABA

 
28 Desember 1838: benteng terakhir Kaum Padri, di Dalu-Dalu (Rokan Hulu), yg dipertahankan mati2an oleh pasukan TUANKU TAMBUSAI, akhirnya jatuh ke tangan Belanda.
 
Sebagian sejarawan menganggap peristiwa ini sbg titik akhir Perang Padri (1803-1838)
 
Awalnya, konflik antara kaum adat melawan gerakan (yg dipelopori HAJI MISKIN, HAJI SUMANIK dan HAJI PIOBANG) pelurusan penerapan syariat Islam di Minangkabau
 
21 Februari 1821: kaum adat meminta bantuan Belanda
 
1833: kaum adat memutuskan berbalik melawan Belanda
 
Akhirnya, 35 tahun gelimang darah itu memberi pelajaran: KONFLIK INTERNAL (yg tdk terkelola dgn baik) DAPAT BERUBAH JADI BENCANA
 
Perang Padri dimulai dengan munculnya pertentangan sekelompok ulama yang dijuluki sebagai Kaum Padri terhadap kebiasaan-kebiasaan yang marak dilakukan oleh kalangan masyarakat yang disebut Kaum Adat di kawasan Kerajaan Pagaruyung dan sekitarnya.
 
Kebiasaan yang dimaksud seperti perjudian, penyabungan ayam, penggunaan madat, minuman keras, tembakau, sirih, dan juga aspek hukum adat matriarkat mengenai warisan, serta longgarnya pelaksanaan kewajiban ritual formal agama Islam.
 
Tidak adanya kesepakatan dari Kaum Adat yang padahal telah memeluk Islam untuk meninggalkan kebiasaan tersebut memicu kemarahan Kaum Padri, sehingga pecahlah peperangan pada tahun 1803.
 
Hingga tahun 1833, perang ini dapat dikatakan sebagai perang saudara yang melibatkan sesama Minang dan Mandailing.
 
Dalam peperangan ini, Kaum Padri dipimpin oleh Harimau Nan Salapan sedangkan Kaum Adat dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu SULTAN ARIFIN MUNINGSYAH.
 
Kaum Adat yang mulai terdesak, meminta bantuan Belanda tahun 1821.
 
Namun keterlibatan Belanda ini justru memperumit keadaan.
 
Sehingga sejak tahun 1833 Kaum Adat (dibawah pimpinan SULTAN ALAM BAGAGARSYAH) berbalik melawan Belanda dan bergabung bersama Kaum Padri.
 
Akhirnya peperangan ini dimenangkan Belanda.

Tags: sejarah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : artikel

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website